T POLITALA MATDIS 1A

RELASI


Misalkan A & B sebagai himpunan, hubungan antara himpunan & himpunan Fmerupakan himpunan yang memiliki pasangan atau huruf/ angka yang berurutan,  tetapi  mengikuti aturan tertentu.
Example:
Misal A  = {2, 4, 6} dan = {2, 4, 6, 8 }.
× menjadi :
× = {(2, 2), (2, 4), (2, 6), (2, 8), (4, 2), (4, 4), (4, 6), (4, 8), (6, 2), (6, 4), (6, 6), (6, 8)}
Jika menggunakan aturan relasi/ hubungan diatas, relasi dari A  ke B  yang  mengikuti aturan tadi menjadi,
= {(2, 2), (2, 4), (2, 6), (2, 8)}
Hubungan/Relasi bisa juga  terjadi hanya pada satu atau sebuah himpunan, yaitu hubungan pada A, di himpunan Ayang merupakan himpunan A × A.

A. Macam-macam Relasi dan Sifat-sifat Relasi
Relasi memiliki beberapa macam sifat berikut adalah penjabarannya :
1. Relasi Biner
Adalah hasil kali 2 himpunan atau relasi yang menghubungkan 2 himpunan yang himpunan bagianya tidak kosong. Sifat-sifat relasi Biner :
Reflektif
Suatu relasi bersifat reflektif , jika setiap x є A, maka (A,A) є R. Contoh :
B = {1,2,3} dan R = {(x,y)│x,y є B, xy > 0}
Apakah R reflektif atau tidak ? 
B x B = {(1,1),(1,2),(1,3),(2,1),(2,2),(2,3),(3,1),(3,3) dari hasil kali Cartesian kita memperoleh R = {(1,1),(2,2),(3,3)}. Karena semua hasil xy > 0 dan x є B, maka R adalah relasi yang reflektif.

Simetris
Suatu relasi bersifat simetrik, jika untuk setiap x,y є A dengan xRy dan yRx. Contoh:
M = {-2,-1, 0, 1, 2} dan R = {(x,y) │x,y є M,  xy > 0}
Apakah R simetris atau tidak?
M x M = {(-2,-2), (-2,-1), (-2,0), (-2,1), (-2,2), (-1,-2),(-1,-1),(-1,0),(-1,1),(-1,2), (0,-2), (0,-1), (0,0), (0,1), (0,2), (1,-2), (1,-1), (1,0), (1,1), (1,2),(2,-2),(2,-1), (2, 0), (2, 1), (2, 2)}, dari hasil kali Cartesian kita memperoleh R = {(-2,-2), (-2,-1), (-1,-2), (-1,-1), (1, 1), (1, 2), (2, 2)}. Dari sini jelas terlihat bahwa untuk setiap (x,y) є R berlaku (y,x) є R dengan x,y є M.  Jadi R adalah sebuah relasi yang simetris.

Antisimetris
Suatu Relasi bersifat antisimetris, jika untuk setiap x,y є A dengan xRy dan yRx maka x =y. Contoh :
A  = {-2,-1,0,1,2} dan R = {(x,y) │x,y є A,  y = │x }
Apakah R antisimetris atau tidak ?
M x M = {(-2,-2), (-2,-1), (-2,0), (-2,1), (-2,2), (-1,-2),(-1,-1),(-1,0),(-1,1),(-1,2),(0,-2), (0,-1), (0,0), (0,1), (0,2), (1,-2), (1,-1), (1,0), (1,1), (1,2),(2,-2),(2,-1), (2,0), (2,1), (2,2)},  dari hasil kali Cartesian kita memperoleh R = {(-2,2),(-1,1),(1,1),(0,0),(2,2)}. Dari sini jelas terlihat bahwa untuk setiap (x,y) є R berlaku (y,x) є R dengan x,yєA. Jadi R adalah sebuah relasi yang Antrisimetris.

Transitif
Suatu Relasi bersifat transitif, jika setiap x,y,z є A dengan xRy, yRz, danxRz. Contoh :
A = {-1,0,1} dan R = {(x,y) │x,y є A, x ≥ y}
Apakah R transitif atau tidak Punya :
A x A = {(-1,-1), (-1,0), (-1,1), (0,-1), (0,0), (0,1), (1,-1), (1,0), (1,1)} . Dari hasil kali Cartesian kita memperoleh, R = {(-1,-1), (-1,0), (-1,1), (0,0), (0,1), (1,1)}. Dari sini jelas terlihat bahwa untuk setiap (x,y,z є A)  dengan xRy dan yRz, berlaku xRz.

2. Relasi Ekuivalen
Adalah relasi yang memenuhi 3 sifat relasi yaitu reflektif, simetris dan transitif. Contoh :
B = {a,b,c,d} dan R = {(a,a),(a,b),(b,a),(b,b),(c,c),(c,d),(d,c),(d,d)}
Apakah R ekivalen atau tidak ? 
Reflektif : {(a,a),(b,b),(c,c),(d,d)}, ya reflektif karena x є B berlaku (x,x) є R.
Simetris  :  Karena untuk setiap x,y є B dengan xRy berlaku yRx, maka R simetris.
Transitif :  {(a,b),(b,a),(a,a)}, karena x,y,z є B dengan xRy dan  yRz berlaku xRz, Maka adalah relasi yang transitif.
Karena tiga sifat diatas yaitu reflektif, simetrik dan transitif dipenuhi maka kita dapat  simpulkan bahwa R adalah relasi ekivalen.

3. Relasi Tolak Parsial (POSET)
Relasi R pada himpunan S dikatakan relasi pengurutan parsial jika ia refleksif, tolak setangkup, dan menghantar. Himpunan S bersama-sama dengan relasi disebut himpunan terurut sacara parsial, dan dilambangkan dengan (S, R).
Contoh 1:
Relasi  pada himpunan bilangan bulat adalah relasi pengurutan parsial.
Penyelesaian:
Relasi refleksif               : karena A,  A untuk setiap bilangan bulat A
Relasi  tolak-setangkup   : karena jika a  b dan b  , maka a = b.
Relasi  menghantar          : karena jika a  b dan b c maka a  c.
Contoh 2:
A = himpunan siawa SMP
R = relasi pada A
(a, b)  R jika a sekelas dengan b. Tentukan (A, R)
Penyelesaian:
R refleksif              : setiap siswa SMP sekelas dengan dirinya sendiri
R tolak setangkup    : jika a sekelas dengan b, maka b pasti dengan a.
R menghantar         : jika a sekelas dengan b dan b sekelas dengan c, maka pastilah a sekelas dengan c. 
Catatan : Secara intuitif, di dalam relasi pengurutan porsial, 2 benda 
saling berhubungan jika salah satunya lebih kecil (lebih besar) atau lebih 
rendah (lebih tinggi) daripada lainnya.

4. Representasi
Representasi Notasi :  (B)
Jika (a, b)  , maka kita dapat gunakan notasi a R b yang artinya adihubungkan   dengan oleh R. Namun jika (a, b)  R, maka kita dapat gunakan notasi R b yang artinya tidak dihubungkan dengan oleh relasiR. Misalkan = {2,4,6} dan = {2,4,8,10,12,13}. Jika kita definisikan relasidari ke dengan : (p,q)  jika p habis membagi q. Maka kita peroleh
= {(2,2),(2,4),(2,8),(2,10),(2,12),(4,4),(4,8),(4,12),(6,12)}

Representasi Table
Relasi dapat direpresentasikan menggunakan tabel. Kolom pertama untuk menyatakan daerah asal, sedangkan kolom kedua untuk menyatakan daerah hasil. Misalkan = {2,4,6} dan = {2,4,8,10,12,13}. Jika kita definisikan relasi dari ke dengan : (p,q)  jika p habis membagi q. Maka kita peroleh
= {(2,2),(2,4),(2,8),(2,10),(2,12),(4,4),(4,8),(4,12),(6,12)}

Representasi  Matriks
Misalkan adalah relasi dari = {a1, a2, …, an} dan ={b1, b2, …, bn}. Relasi R  dapat disajikan dengan matriks = [mij], dimana  Dengan kata lain, elemen matriks bernilai 1  jika a¡ dihubungkan dengan bj, dan bernilai 0 jika tidak dihubungkan dengan bj. Relasi pada contoh 1 dapat dinyatakan dengan matriks berikut :
Dalam hal ini, a1 = Andi, a2 = Beni, a3 = Caca, dan b1 = TI231, b2 = TI321,b3 = TI412, b4 = TI221.

Representasi Graf Berarah 
Pada graf berarah, tiap elemen himpunan dinyatakan dengan sebuah titik (vertex), dan tiap  pasangan nya dinyatakan dengan busur (arc) yang arahnya ditunjukkan pada sebuahpanah. Jadi, jika (a, b R, maka busur dibuat dari simpul ke simpul b.  Simpul disebut simpul asal (initial vertex) dan simpuldisebut simpul tujuan (terminal vertex). 
Contoh : 
a. Representasi graf untuk relasi = {(a,b), (a,c), (b,a), (b,c), (c,d),(a,d)}. 
b. Representasi graf untuk relasi = {(2,2), (2,5), (2,7), (3,8)}.
Setiap elemen pada himpunan A maupun himpunan B gambarkan dengan sebuah simpul (titik bulat) dan arah dari suatu elemen ke elemen yang lainnya ditunjukkan dengan sebuah panah.  
 





SUMBER :


https://lamalamatika.wordpress.com/materi-relasi/
Munir, R. 2012. Matematika Diskrit. Revisi Kelima. Penerbit Informatika


Komentar

Postingan populer dari blog ini

AI (Artificial Intelligence)

TI POLITALA 2A ALPRO SORTING

TI POLITALA ALPRO1 1A